Categories

google translate

Rabu, 24 Agustus 2011

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM KABUPATEN ROKAN HULU DAN ROKAN HILIR, PROVINSI RIAU

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM KABUPATEN ROKAN HULU DAN ROKAN HILIR, PROVINSI RIAU


Oleh : Zulfikar, Adrian Zainith, Andi S. Sulaeman
SubDit Mineral Non Logam

S A R I
Secara geografis daerah Kabupaten Rokan Hulu yang beribukota di Pasir Pengarayan terletak di antara garis-garis koordinat 100o 03’ 13” – 101o 00’ 12” Bujur Timur dan 0o 15’ 55” – 1o 25’ 48” Lintang Utara, dengan luas daratan sekitar 8.400 kilometer persegi. Sedangkan Kabupaten Rokan Hilir yang beribukota di Bagansiapiapi terletak di antara garis-garis koordinat 100o 17’ 00” – 101o 21’ 24” Bujur Timur dan 1o 14’ 22” – 2o 32’ 03” Lintang Utara, dengan luas daratan sekitar 9.300 kilometer persegi.
Batuan tertua yang terdapat di wilayah ini adalah kelompok batuan metasedimen dan malihan yang termasuk ke dalam Formasi Kuantan (Puku) serta Formasi Bohorok (Pub) berumur Permo – Karbon. Batuan tersebut diterobos oleh batuan granit Intrusi Rokan (MPiro), Granit Giti (MPigt). Selanjutnya di bagian atasnya secara tidak selaras diendapkan batuan-batuan sedimen berumur Tersier. Terakhir paling muda diendapkan endapan-endapan alluvium berumur Kuarter.
Dari hasil penyelidikan lapangan, di kedua daerah kabupaten ini telah ditemukan berbagai bahan galian non logam antara lain granit, felspar, kuarsit, bentonit, kaolin, pasir kuarsa, batugamping, marmer, andesit, sirtu, ballclay, dan lempung.

Senin, 01 Agustus 2011

Kawah Ijen, Antara Surga dan Neraka (2368 mdpl)

Liburan kuliah kali ini, aku memutuskan untuk jalan-jalan ke timur Pulau Jawa, tepatnya ke Kawah Ijen (secara administratif masuk Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso). Dengan naik Kereta Sritanjung, tanggal 27 Juli 2011 aku dan teman aku yahya berangkat dari Jogja (Stasiun Lempuyangan). 

Teman aku yang jadi tour guide kali ini adalah Ragil, yang tinggalnya di Daerah Temuguruh (Banyuwangi).
Pagi-pagi sudah berangkat dari Jogja jam 07.00 WIB, sampai di Stasiun Temuguruh jam 22.15 WIB (Sekitar 15 jam perjalanan dari Jogja- banyuwangi).
Malamnya aku dan Yahya menginap di rumah Ragil :D, dan esok paginya berangkat ke Kawah Ijen.
Dengan mengendarai dua motor, aku dan kedua teman ku langsung tancap gas ke Kawah Ijen.
Kondisi jalan yang rusak, membuat perjalanan semakin lama, di tambah tanjakan yang mesti di tempuh ke Paltuding (basecamp register mendaki Kawah Ijen). Jadi, dari Temuguruh-Banyuwangi-Licin- Paltuding (register basecamp).