Coal bed methane (CBM) merupakan sumber energi yang relatif masih baru. Sumber energi ini merupakan salah satu energi alternatif yang dapat diperbaharui penggunaannya. Gas metane yang diambil dari lapisan batubara ini dapat digunakan sebagai energi untuk berbagai kebutuhan manusia. Walaupun dari energi fosil
yang tidak terbaharukan, tetapi gas ini terus terproduksi bila lapisan batubara tersebut ada. Kenapa? Yuk kita bahas sedikit.
Gas methane yang dapat bernilai ekonomis, terbentuk dan terdapat bersama-sama dengan lapisan batubara.
Coal seam gas dapat dibedakan menjadi dua macam :
1.Coal bed methane : gas methane yang terdapat dalam batubara dan belum tersentuh oleh kegiatan apapun.
2.Coal Mine Gas : gas methane yang menyertai kegiatan penambangan batubara terutama pada tambang Bawah tanah.
Sejarah coal bed methane :Batubara dikenal sebagai sumber energi yang cukup besar peranannya sebagai pengganti minyak bumi. Coal Mine gas pertama kali diproduksi sejalan dengan pengambilan gas methane dalam tambang batubara (bawah tanah), karena dengan dapat terambilnya gas ini maka tambang akan terbebas dari proses ledakan. Sejak awal tahun 1980 an produksi gas methane mengalami kenaikan, dan saat ini coal bed methane sebagai cadangan energi yang sangat penting, karena bila gas ini dibakar sangat bersih dari terbentuknya emisi sehingga tidak mengotori lingkungan. Bila dibandingkan dengan emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara, maka pada pembakaran batubara akan menghasilkan emisi yang berupa gas maupun padatan ( abu terbang dan abu dasar ). Sumberdaya CBM di Indonesia cukup besar yaitu sekitar 450 TCF.