Tulisan ini jadi sambungan cerita dari episode pertama. Dalam episode yang kedua ini aku akan banyak cerita tentang lapangan geologi daerah Bara dan cerita akan sedikit melenceng ke tempat wisata Kabupaten Dompu yang terkenal di dunia.
21-25 April 2012
Secara umum berdasarkan hasil reconnaissance geomorfologi daerah penelitian merupakan morfologi perbukitan intrusi berlereng sangat terjal sampai bergelombang, dikelilingi oleh dataran aluvial yang menumpang di atas Satuan Breksi Tuff (Tmv , berdasar Sudrajat, drr, dalam peta Geologi lembar Sumbawa, 1998).
Foto 1. Dari kiri saya, pak mantan, temannya pak mantan (lupa namanya, hehe) dan yofan. Di belakang ada kenampakan G. Doro Nowa dan dataran aluvial di bagian timur G. Doro Paronge tersusun oleh batuan breksi volkanik.
Untuk Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri atas struktur kekar. Kenampakan kekar-kekar ini sangat jelas di lapangan. Kekar-kekar ini kemudian terisi oleh mineral-mineral sekunder seperti kuarsa, mineral oksidasi dan mineral sulfida.
Foto 2. Kenampakan kekar yng intensif pada andesit (kiri) dan warna altersi pada andesit (kanan).
Jalan-jalan menyusuri singkapan, ada yang mengusik perhatianku di daerah penelitian, apalagi kalo bukan ketemu dengan sapi-sapi padahal yang gembalainnya cuma 1-2 orang saja dan terkadang cuma anak kecil saja yang gembalain (*gag kebayang kalo sebagian sapi pengen ke utara dan sebagaian lagi mau ke selatan, ribetkan mikirinnya…wkwk). Tidak salah kalo pepatah bilang “lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya” .
Ketika waktu sore yang senggang, aku dan Yofan juga menyempatkan jalan ke selatan daerah penelitian. Pakai sepeda motor kami berdua menelusuri tambak-tambak dan juga ladang pertanian hingga akhirnya kami berdua sampai di Pantai Ria, Teluk Cempi. Setelah asyik berfoto, ada diskusi kecil tentang perjalanan ke pantai. Diskusi kecil itu tak lepas dari susunan batuan daerah itu, susunan batuan di sini hampir sama dengan Formasi Gabon di Pantai Karangbolong, Jawa Tengah.
Foto sebelah kiri di Pantai Ria, selatan daerah penelitian, sedangkan foto sebelah kanan di Pantai Karangbolong, Kebumen, Jawa Tengah (foto diambil saat ekskursi regional).
26 April 2012 (Hari terakhir di Sumbawa)
Setelah menyelesaikan target penelitian sekalian refreshing menikmati pantai Lakey, yang ada di Teluk Waworada (*ide pergi jalan ini bermula dari kata temanku di Jogja asal Bima “kalo gag ke Pantai Lakey, kamu belum ke Sumbawa bro…”) dengan alasan itulah aku, Yofan dan Didi (anak pak mantan) berangkat ke Pantai Lakey. Melewati Kota Dompu, kamipun tancap gas dengan pemandangan bukit-bukit yang sangat kontras terhadap endapan alluvial yang mengelilinginya. Cekidot foto-fotonya .
Pantai Hu’u di sebelah barat P. Lakey…
ada tambahan personil dari didi..
Pantai Lakey, selain di suguhi pemandangan laut biru bersih, Pantai Lakey juga menjadi surga bagi para peselancar dunia karena ombaknya yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Siang menjelang sore, kamipun pulang karena harus cepat-cepat sampai rumah untuk packing barang, maklum nanti malam aku dan Yofan sudah melakukan perjalanan darat ke Mataram.
sebelum pulang singgah sebentar untuk berfoto di depan Tugu Kuda Dompu
Setelah berpamitan sama Pak Mantan sekeluarga sebagai tuan rumah, dan juga dengan warga-warga yang terkait. Aku dan Yofan berangkat sekitar pukul 22.00 WITA dari Dompu ke Mataram .
Untuk perjalanan ke Mataram (*Lombok Euy…), aku lanjutkan dalam episode ke-3.
Keren bro......
BalasHapusInformasi yang sangat berguna..semoga bermanfaat..selalu berkah bagi masyarakat
BalasHapusboleh minta kontaknya mas ?
BalasHapusboleh minta kontaknya mas ?
BalasHapus