Categories

google translate

Selasa, 01 Maret 2011

Pertambangan Pasir Besi Gunung Tom Price

Bagaimana kegiatan suatu pertambangan

Pertambangan merupakan kegiatan yang rumit. Dibutuhkan ribuan orang-orang yang sangat ahli dalam pertambangan. Berikut ini kita akan meneliti tambang besi Sungai Robe di Australia Barat. (Lihat Gambar bawah).

gambar daerah pilbara

Pada tahun 1962, ketika dua orang ahli geologi naik pesawat helikopter, mereka menemukan sebuah gunung merah dan besar yang mengandung bijih besi di hulu Sungai Robe di daerah Pilbara. Gunung ini adalah gunung meja yang sekarang disebut Gunung Tom Price. (Lihat Gambar bawah).

Robe River Iron Associates

Banyak gunung meja didapat di daerah ini. Gunung-gunung ini mengandung tiga sampai empat miliar ton bijih besi. Kandungan bijih tersebut adalah 64% besi, yakni persentase kandungan besi yang sangat tinggi sehingga sangat berharga.

Biaya untuk membuat tambang sangat mahal sehingga perusahaan meminjam uang yang banyak sekali dari bank internasional. Uang ini digunakan untuk membayar insinyur yang sangat ahli dan tenaga terampil untuk membangun tambang tersebut. Di samping itu, dibangunlah kota untuk tempat tinggal para pegawai dan keluarganya. Demikian juga, dibangunlah jalan kereta api untuk mengangkut bijih besi tersebut ke pelabuhan.

Tambang yang pertama dimulai tahun 1966. Tambang-tambang di daerah ini adalah adalah tambang terbuka.

Tambang terbuka Gunung Meja J dimulai tahun 1992. Bahan peledak yang disebut amonium nitrat digunakan untuk meledakkan sisi gunung. Setiap ledakan memecahkan 500.000 ton bijih besi.

Bijih besi ini dimuat ke dalam truk-truk raksasa dan diangkut ke pabrik pengolah. Di sana bijih ini dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil. Kemudian bijih tersebut dimuat ke dalam kereta api dan diangkut ke pelabuhan.

Rel kereta api itu merentang sepanjang 200 kilometer dari Gunung Meja J ke Tanjung Lambert. Setiap kereta api terdiri atas dua lokomotif diesel dan 200 gerbong. Setiap gerbong memuat kira-kira 100 ton bijih besi. Panjang kereta api tersebut adalah dua kilometer (lihat Gambar bawah).

Kereta api bijih besi sepanjang 2 km ini meluncur sejauh 200 km dari Meja ke Pelabuhan Walcott di dekat Dampier. Di sini kereta api tersebut menyeberangi sungai Fortescue dengan muatan 200.000 ton bijih.

Di Pelabuhan Walcott di Tanjung Lambert gerbong-gerbong tersebut dijungkirkan. Bijih besi ditumpuk menjadi tumpukan-tumpukan yang sangat besar (Lihat Gambar bawah)

Tumpukan bijih besi di pelabuhan

Kemudian bijih besi tersebut siap dimuat ke dalam kapal laut

Memuati kapal angkut

 

Mengkapalkan bijih besi

Lebih dari 500 kapal laut berlabuh di Pelabuhan Tanjung Lambert setiap tahun. Kapal ini disebut alat angkut borongan. Setiap kapal mengangkut lebih dari 250.000 ton bijih besi.

Kapal-kapal angkut ini mengangkut bijih besi ke pelabuhan-pelabuhan industri di dekat kota Sydney dan ke Jepang. Bijih besi itu digunakan untuk membuat baja.

Sejak tahun 1966, banyak gunung besi lain yang telah ditemukan dan tambang-tambang baru telah dibangun.

Sekarang digunakan metode ilmiah untuk mencari mineral. Metode-metode ini mahal. Pencariannya biasanya dimulai dengan cara mempelajari gambar yang dibuat melalui satelit atau pesawat terbang. Gambar ini memberikan informasi mengenai ciri-ciri gravitasi, radiometri, dan ciri magnetis suatu kawasan. Hal ini akan membantu menentukan apakah suatu kawasan perlu dijelajahi lebih lanjut atau tidak

Beberapa metode ilmiah untuk mencari mineral dapat dilihat pada Gambar bawah ini Tertawa terbahak-bahak

Tiga metode ilmiah untuk mencari mineral

Sekian dulu tulisan malam ini.

See U later, semoga dapat mendapatkan hikmah dari membaca tulisan di atas.

Sumber: Tidak diketahui, karena udah ada aja filenya di laptop aku Senyum sambil berkedip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kasih komentarnya ya reader :D