Categories

google translate

Senin, 25 April 2011

Sunrise Di Bukit Stumbu

Sesuai dengan rencana yang telah diatur, Pukul 04.00 WIB, aku bersama dua teman Geoklik Bumi (sebuah klub fotografi jurusan Geologi di STTNAS Jogja) berangkat ke Bukit Stambu. Rasa terkantuk-kantuk dari Jogja dan dinginnya udara pagi tak menghalangi niat kami ke arah utaranya Jogja menuju ke Borobudur.

Sesampainya di Borobudur, kami bertiga mencari orang untuk tempat bertanya tentang sebuah tempat yang bernama Bukit Stumbu. Tanpa panjang lebar, bapak yang kami tanya langsung sigap memberi bantuan untuk menunjukan tempat tersebut dan yang pasti dengan sedikit upah dari kami Senyum (inisiatifnya tinggi ne,,haha). Kamipun mengikuti bapak itu dari belakang, menulusuri jalan-jalan yang berlubang (maklum di desa, jadi jalannya kurang di perhatikan Senyum dengan mulut terbuka). Berjalan ke arah barat daya Borobudur, sekitar 15 menit kamipun sampai di tempat parkir wisata sunrise tersebut.

Sebenarnya untuk tempat Bukit Stumbu ini sih gampang-gampang susah untuk di cari, karena kami takut terlambat melihat sunrise akhirnya kami menyewa guide untuk menunjuki jalannya. Bukit Setumbu ini berada di desa Karangrejo, sekitar 2,5 Km sebelah barat daya Candi Borobudur, Magelang. Setelah 15 menit menggunakan kendaraan, kitapun harus mendaki bukit dengan jalan kaki selama
20 menit Senyum dengan mulut terbuka.

Sekitar jam 05.30 WIB, kamipun sampai di puncak Bukit Stumbu yang mana di tempat ini sudah didirikan seperti pondok-pondok untuk pengunjung yang menikmati pemandangan di sini.

Nice Landscape Senyum dengan mulut terbuka (kalo anak-anak fotografi sih bilang gitu, hehe), pemandangan di sebelah timur Bukit Stumbu menyajikan panorama yang menakjubkan, Borobudur di sebelah kanan dan Gunung Merapi di sebelah kiri. Terlihat juga Gunung Merbabu yang berada lebih di kiri sebelah timur. Amazing-nya lagi, Matahari menambah bagus panoramnya, di balik Gunung Merapi, cahaya matahari memunculkan sinarnya yang seperti malu-malu kucing (kalo kata Tukul, shy-shy cat,,,wkwkwk,,,). Cekidot fotonya langsung reader Senyum.

matahari sunrise

Udah agak tinggi mataharinya, langsung saja moto borobudur yang berada di sebelah kanan foto di atas. Maknyuss, cekidot fotonya.

world heritage

Pengunjung pada pagi itu, cuma ada kami bertiga di tambah dua orang bule dari U.S.A. Dua bule itu sepertinya menikmati perjalanan liburannya. Menuai kemesraan dalam liburannya, mau tahu betapa mesranya, cekidot reader Senyum dengan mulut terbuka.

romantic moment

Sadap betul kalau ceritanya seperti foto diatas, kalo di bikin dialog pasti gag jauh-jauh dari kata-kata pujian (hahaha….maen terus).

Setelah puas motret landscape, akhirnya kami bertiga mencoba untuk bikin foto “Siluet bercerita” mau lihat foto-fotonya, cekibrit di bawah cuy Senyum dengan mulut terbuka.

8

Di atas ceritanya lagi ada perkelahiaan antara Satria Baja Hitam dengan Angli Dharma, siapa yang menang, gag taulah siapa, soalnya episodenya udah berhenti waktu session foto berikutnya (wkwkwk…).

next Domba Hitam……

10

Kalau yang ini, antara Ultraman dengan Joko Tingkir, baku tumbuk antara keduanya sangat memanas, tapi siapakah yang menang???saksikan di TV kesayangan anda (wkwkwk… Senyum dengan lidah terjulur).

next Siput…….

13

Foto di atas berceritaan tentang seorang rakyat jelata yang dikuasai oleh Raja Canon (…maaf…gag ada lagi raja selain Canon.. Senyum dengan lidah terjulur).

Next Bibir merah…..

14

Cerita foto di atas, menceritakan seorang anak muda yang membawa anaknya (D’Sewu) untuk pulang ke rumah (rada gag nyambung ya Senyum dengan mulut terbuka, tapi di sambung-sambungin aja yah,, Senyum dengan lidah terjulur).

Puas dengan bermain siluet pagi hari, kamipun bergerak pulang. O iya, untuk karcis masuk ke obyek wisata sunrise biayanya Rp. 15 ribu/orang tapi bisa juga nawar Rp. 10 ribu/orang (bilang aja sama penjaganya, mas, diskon yah, udah 10 hari gag makan di KFC, wkwkwk…Senyum dengan lidah terjulur).

Pulang, sebelum pulang sempatkan hunting foto di jalan rayanya. Cekidot reader.

Accross a World Heritage

Judul foto di atas, Accross a World Heritage (cielah, pake bahasa inggris wak,,wkwkwk…).

Oke deh, itu aja yang bisa aku ceritain. Nice Journey, nice hunting, and Enjoying a Life from now.

Tak lupa, writer ucapin terima kasih kepada dua teman perjalanan, Totok dan Rory.

And Then,
See U next paper,
& See U next Story…bye…bye…Kura-kura…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kasih komentarnya ya reader :D